Pelayaran Orang-orang Spanyol


Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur:
1) Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.

2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku’.


Pelayaran orang-orang Inggris
1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.


2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.

3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.

4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.


5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara.

6) James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.

Pelayaran Orang-orang Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol.


Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia:
1) Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.

2) Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.

3) Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.

Masuknya kekuasaan asing ke Indonesia


a. Bangsa Barat yang datang ke Indonesia:
1) Portugis, mendarat di Malaka pada tahun 1511 yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque   dan berhasil menguasai Malaka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512
2) Spanyol, mendarat di Filipina pada tahun 1521 dan melanjutkan perjalanan ke Maluku disanah mereka bertemu dengan Portugis
3) Belanda , Rombongan pertama pada tahun 1596 dan ke dua pada tahun 1598
2. Pembentukan VOC pada tahun 1602
VOC adalah sebuah kongsi dagang yang didirikan Belanda setelah Belanda berhasil mengusir Portugis dari Maluku, VOC ini bertujuan memonopoli perdagangan rempah-rempah, sejak saat itulah Indonesia dijajah oleh Belanda.
3. Terbentuknya Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Karena mengalami kebangkrutan maka VOC dibubarkan pada tahun 1779 dan Indonesia diserahkan kepada pemerintah kerajaan Belanda. VOC bangkrut karena, para pegawai VOC banyak yang korup, VOC banyak menanggung utang karena biaya peperangan dengan rakyat Indonesia, kemerosotan moral para penguasa.
Sebagai Gubernur Jendral yang pertama yaitu Herman Willem Daendels. Tugas Daendels sangatlah berat yaitu, mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris, mengisi kas negara yang kosong, dan mengatur pemerintahan di Indonesia.
Pada tahun 1811 Daendels digantikan oleh Janshens, tetapi belum sampai melaksanakan tugasnya ia dikalahkan oleh Inggris pada tanggal 18 September 1811, Belanda dan Inggris menyepakati suatu perjanjian yang disebut Kapiutulasi Tuntang, yang berisi sebagai berikut:
a). Belanda menyerahkan Indonesia ke tangan Inggris
b). Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
c). Orang-orang Belanda dapat diper=kerjakan dalam pemerintahan Inggris
4. Pemerintahan Inggris di Indonesia (1811-1815)
Sebagai Gubernur Jendral adalah Thomas Stamford Rafles.
Kebijakan penting yang ditempuh Rafles adalah, membagi wilayah pulau jawa menjadi 16 karesidenan, menulis Buku yang berjudul History of Java yang berisi sejarah budaya bangsa Indonesia, juga meninggalkan sebuah nama untuk jenis bunga yang dikenal dengan nama bunga bangkai dan diberi nama bungan Raflesia arnoldi. Kekuasaan Rafles di Indonesia berakhir karena harus menyerahkan Indonesia kembali ke tangan Belanda dalam suatu perjanjian yang disebut Konvensi Londen yang berisi;
1) Belanda menerima kembali semua jajahannya dari Inggris
2) Inggris memperoleh daerah di India dari Belanda
5. Berkuasanya kembali Belanda di Indonesia (1816-1904)
a. Pemerintahan Komisaris Jendral
b. Tanam Paksa
c. Sistem Liberalisme
d. Politik Etika
6. Perubahan politik, ekonomi, dan sosial akibat penjajahan Belanda di Indonesia
a. Politik
1) Struktur Birokrasi
2) sistem pemerintahan
3) sistem hukum
b. Perubahan dalam bidang ekonomi
c. Perubahan dalam bidang sosial
d. Perubahan dalam bidang pendidikan
e. Kedudukan dan kehidupan perempuan masa Kolonial
f. Kebijakan pemerintah Kolonial terhadap kehidupan agama

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia

Sejak zaman dahulu Indonesia terkenal kaya akan rempah-rempah yang merupakan barang dagangan penting di Eropa. Pada saat itu orang-orang Eropa membeli rempah-rempah dari Indonesia di kota-kota dagang di sekitar Laut Tengah, terutama di Konstantinopel.
Pada tahun 1453 kota Konstantinopel dikuasai oleh kerajaan Turki, kemudian Turki melarang bangsa-bangsa Eropa untuk datang dan berdagang di Konstantinopel. Jatuhnya kota dagang Konstantinopel  ke tangan Turki akibat perang Salib menyebabkan terputusnya hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia Barat yang berakibat   rempah-rempah menjadi langka dan sulit di cari dipasaran Eropa. Kelangkaan rempah-rempah inilah yang mendorong bangsa-bangsa Eropa berusaha mencari sumber utama rempah-rempah yang ada di Indonesia.
Secara umum kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia dilatarbelakangi oleh :
a.   Jatuhnya Konstantinopel  tahun 1453 ke tangan bangsa Turki.
b.   Kemajuan ilmu dan teknologi.
b.   Keinginan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat
c.   Adanya buku  Imago Mundi yang menceritakan tentang perjalanan Marcopolo ke dunia timur yang kaya akan rempah-rempah dan emas
d.  Adanya semangat Reconquesta: semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam.
e.    Keinginan mencari daerah penghasil rempah-rempah.
 B.        Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
      1. Sebelum abad ke 18  ( Imperialisme Kuno )
    Pada saat itu kedatangan bangsa Eropa di dorong adanya semangat 3 G yaitu :
    a. Gold (kekayaan )  mencari  logam mulia, emas dan rempah-rempah.
    b. Gospel ( penyebaran agama Nasrani )
    c. Glory ( kejayaan ) mencari daerah jajahan sebanyak-banyakny
2. Setelah abad ke 18  ( Imperialisme Modern )
    Imperialisme Modern mempunyai tujuan :
    a. Mendapatkan bahan baku industrinya
    b. Tempat / daerah pemasaran hasil industri
    c. Mendapatkan tenaga kerja yang murah
    d. Tempat menanamkan modal
 C. Proses Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
Bangsa-bangsa Eropa yang berhasil menemukan dan sampai ke daerah penghasil rempah-rempah adalah :
1. Bangsa Portugis
Dibawah pimpinan Vasco da Gama, bangsa portugis tahun 1498 sampai ke Calicut                    ( India). Pada tahun 1511 Alfonso D’Albuquerque menguasai Malaka dan pada tahun 1512 sampai di Maluku.
 2. Bangsa Spanyol
Dibawah pimpinan Magelhans, bangsa Spanyol tiba di Maluku pada tahun 1521. Kedatangannya di Maluku mengakibatkan terjadinya persaingan dan persengketaan dengan Bangsa Portugis. Untuk mengakhiri persaingan tersebut, diadakan perjanjian Saragosa ( 1592 ) isinya : Portugis menguasai Maluku, Spanyol menguasai Philipina.
3.  Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris di Asia dipelopori oleh EIC ( East Indian Company ) yang diberi hak untuk menangani perdagangan di Asia. Akan tetapi EIC tidak berhasil menanamkan pengaruhnya di Indonesia.
4.  Bangsa Belanda
Dibawah pimpinan Cornelis De Houtman, bangsa Belanda berhasil mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1596,tetapi kedatangannya tidak diterima oleh rakyat Banten. Ekspedisi ke 2 di pimpin  Yacub Van Neck dan berhasil membawa rempah-rempah sehingga mendorong kapal- kapal dagang Belanda untuk datang ke Indonesia.
Untuk menghindari terjadinya persaingan sesama pedagang Belanda maka pada tahun 1602 di bentuklah VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Ambon.Sebagai Gubernur Jenderal  diangkat Pieter Both.
VOC punya hak istimewa ( Octroi ) yang berupa :
a.    Hak memonopoli perdagangan
b.    Hak memiliki tentara dan mendirikan Benteng
c.    Hak mengadakan perjanjian dengan penguasa / raja-raja setempat
d.    Hak memiliki mata uang sendiri
Dalam rangka menguasai perdagangan rempah-rempah  di Maluku,  VOC berusaha melakukan monopoli perdagangan dengan mengeluarkan peraturan sebagai berikut :
a.    Rakyat Maluku di larang menjual rempah-rempah kepada pedagang lain kecuali VOC
b.   Jumlah tanaman rempah-rempah ditentukan oleh VOC
c.    Tempat menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC
Agar dalam pelaksanaan monopoli ditaati rakyat Maluku maka VOC melakukan cara-cara sebagai berikut :
a.    Pelayaran Hongi  yaitu pelayaran dengan menggunakan perahu kora-kora yang dipersenjatai guna mengawasi pelaksanaan monopoli
b.    Hak Ekstirpasi yaitu hak untuk membinasaan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
Pada tahun 1792 di Eropa terjadi perang Koalisi, Belanda saat itu memihak / sekutu Prancis. Mulai saat itu kedudukan Belanda di Indonesia mulai mendapat ancaman dari Inggris. Dibawah pimpinan Lord Minto sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Calcuta dikirimkanlah ekspedisi untuk merebut Indonesia dari Belanda. Pada tahun 1811 Inggris berhasil merebut kekuasan Belanda di Indonesia dan kekuasaan Iggrisada dibawah pimpinan Raffles.Berdasar Konvensi London ( Convention of London ) tahun 1814, Indonesia diserahkan kembali oleh Inggris kepada Belanda.
Tahun 1830 Pemerintah Kolonial Belanda mengalami kesulitan keuangan akibat perang kemerdekaan Belgia dan perang Diponegoro. Oleh sebab itu Van Den Bosch mengusulkan kebijakan yang disebut Cultuur Stelsel atau sistem tanam paksa. Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh pendapatan yang besar dengan mewajibkan menanam tanaman dagang yang laku dan dibutuhkan dipasaran Eropa. Adapun pokok-pokok sistem tanam paksa adalah :
a.  Rakyat wajib menyerahkan seperlima dari lahan garapannya untuk ditanami tanaman wajib yang berkwalitas eksport
b.   Lahan yang disediakan wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
c.  Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda.Setiap kelebihanhasil panen dari jumlah pajak akan diberikan kepada rakyat.
d.  Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk tanaman padi.
e.  Mereka yang tidak punya tanah wajib bekerja selama 66 hari setahun diperkebunan milik pemerintah.
f.   Kegagalan panen tanaman wajib akan menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dalam kenyataannya pelaksanaan Cultuurstelsel banyak terjadi penyimpangan diantaranya adalah :
a. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk mengurusi tanaman wajib sehingga tidak sempat mengerjakan sawah.
b. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan.
c.  Jatah tanah untuk tanaman wajib melebihi seperlima lahan garapan.
d.  Setiap kelebihan hasil panen tidak dibayarkan kemlai kepada rakyat.
e.  Kegagaan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab rakyat.
Akibat pelaksanaan tanam paksa
1.  Bagi Pemerintah Kolonial Belanda
a.   kesulitan keuangan bisa diatasi
b.   pemerintah Belanda menalami surplus dibidang keuangan
c. perusahaan transportasi Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) mendapat keuntungan melimpah.
2. Bagi rakyat Indonesia
a.   rakyat dibeberapa daerah tertimpa bahaya kelaparan.
b.   banyak penduduk yang melarikan diri meninggalkan desanya.
c.   terjadinya kegagalan panen.
d. jumlah penduduk di Jawa berkurang.

sumpah pemuda

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

Masa Penjajahan VOC Belanda


Belanda perama kali datang di Indonesia di Banten pada tahun 1596. Pelayaran orang-orang Belanda pada saat itu dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada tahun 1598, untuk kedua kalinya armada Belanda datng ke Banten, dipimpin oleh Jacob van Neck dan van Waerwijk. Untuk memenangkan persaingan perdagangan, Belanda mendirikan Vereeningde Oost Indische Compagnie atau VOC, yang artinya Persatuan Dagang Hindia Timur. VOC didirikan pada 20 Maret 1602. Gubernur Jendral VOC yang pertama adalah Pieter Both. Tadinya, markas besar VOC ada di Ambon, Maluku, tetapi pada masa Gubernur Jendral Jan Pietezoon Coen, markasnya dipindah ke Jayakarta.
Pemerintah Belanda memberi VOC hak monopoli untuk kelancaran usaha dagangnya. VOC mempunyai beberapa hak khusus (hak octrooi) sebagai berikut:
a. membuat perjanjian dengan raja-raja setempat;
b. menyatakan perang atau mengadakan perdamaian;
c. membuat senjata dan mendirikan benteng;
d. mencetak dan mengedarkan uang sendiri;
e. mengangkat dan memberhentikan pegawai;
VOC lalu menjalankan politik adu domba untuk melawan rakyat. Dengan politik adu domba atau divide et empera, VOC mengadu antara raja-raja di Indonesia agar mereka saling bermusuhan, lalu VOC berpura-pura membela satu kerajaan, hal ini memudahan VOC untuk menguasai Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC secara resmi dibubarkan, sejak itu, Indonesia menjadi bagian dari Kerajaan Belanda. Pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia disebut pemeritah Hindia Belanda.